SENTRA KERAJINAN BATIK TULIS GIRILOYO, YOGYAKARTA
Alamat: Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
Membatik
lumrah di
Giriloyo. Mulanya kegiatan itu
merupakan urusan perempuan, sekadar mengisi senggang. Sekarang, tradisi
turun-temurun tersebut berkembang menjadi profesi andalan. Keunggulan batik giriloyo yakni memakai pewarna alam, halus, dan bermotif klasik. Meskipun memproduksi permintaan pasar,
seperti batik siap pakai (sprei, taplak, pakaian, dan lain-lain), pembuatan
batik klasik tetap dilestarikan.
Kisaran harga jual
antara 90 ribu
rupiah
sampai 700 ribu rupiah.
Meningkatnya industri batik giriloyo tak lepas dari peran Jogja Heritage Sosiety (JHS) dan Australian-Indonesian Partnership. Lembaga ini membina perajin, membentuk kelompok-kelompok batik.
Hal tersebut guna memprofesionalkan usaha dan memudahkan
pemasaran. Ada empat kelompok batik, yakni Sekar Arum, Sekar Kedhaton, Sido Mukti, dan Sungging Tumpuk.
Industri batik
giriloyo
sempat hancur paska gempa
26 Mei 2006. Berkat bantuan beberapa organisasi
sosial mendampingi “Jogja Bangkit”, perlahan industri batik mulai stabil. Pembentukan
Paguyuban Seni Batik Trilodji
membantu ratusan perajin asal
Giriloyo, Karang Kulon, dan Cengkehan untuk melanjutkan usaha. Sebagai bukti bangkitnya batik di kawasan Bantul, pada 27 Mei 2007
paguyuban tersebut
membuat batik 1200 meter dan memecahkan rekor MURI. Sekira 500
pembatik perempuan turut terlibat. Pelbagai program promosi batik terus digalakkan,
salah satunya dengan mengadakan workshop.
Giriloyo dikenal juga sebagai
kawasan desa wisata.
Potensi selain batik antara lain: rumah tradisional, pasareyan
Giriloyo,
dan kuliner (pecel
kembang turi, disajikan
bersama thiwul dan wedang uwuh). Terdapat pula paket “Jelajah Desa”
dan “Belajar Membatik” untuk 10 hingga 50 orang.
Pengunjung
yang berminat, cukup menyediakan 35 ribu hingga 45 ribu rupiah per orang.
Diskusi