KERAJINAN PERAK KOTAGEDE
Alamat: Kotagede, Yogyakarta
Di sepanjang Kemasan, Mondorakan,
Tegalgendu, serta jalan lain di daerah Kotagede berjajar toko-toko kerajinan perak. Bekas ibukota
Mataram Islam ini dikenal sebagai sentra kerajinan perak sejak masa Kolonial
Belanda. Produknya berupa cincin, giwang, bros, miniatur sepeda, becak,
andhong, kapal-kapalan, dan pelbagai hiasan lainnya. Harga bervariasi mulai puluhan ribu
hingga puluhan juta rupiah.
Sebelum 1990,
usaha perak didominasi showroom besar
seperti Tom Silver, MD Silver, HS Silver, dan Narti Silver. Pada
pertengahan 90-an, pengusaha kecil dan menengah mulai meramaikan bisnis ini
dengan membuka usaha mandiri. Kerajinan perak Kotagede terkenal karena
produknya halus dan unik, serta ketelatenan
perajinnya dalam menggarap material. Ratusan warga Kotagede menggantungkan
hidupnya dari kerajinan ini.
Kemampuan mengolah merupakan tradisi turun-temurun. Pada awalnya kerajinan di Kotagede berupa emas,
perak, dan tembaga. Namun
seiring waktu, kerajinan peraklah yang paling diminati. Sehingga para pengrajin
lebih banyak memilih untuk menggarap perak hingga sekarang. Kerajinan ini sudah diekspor ke mancanegara terutama
Eropa. Biasanya permintaan melonjak setiap akhir tahun.
Kini, sentra kerajinan perak terbesar se-Indonesia ini
juga menawarkan paket wisata pembuatan perak, salah satunya di Studio 76. Kursus singkat berdurasi sekira tiga sampai empat jam tersebut mengajarkan bagaimana mengolah
perak, merancang
desain perhiasan perak, dan membuatnya. Hasil buatan bisa dibawa pulang.
Sumber: Gelaran Almanak Seni
Rupa Jogja 1999-2000
Diskusi